Ritual adat Ghatib Beghanyut kembali dilaksanakan dengan penuh khidmat di Sungai Siak, Jumat malam (30/8/2024).
Acara yang melibatkan zikir dan doa bersama ini dihadiri oleh Bupati Siak, Alfedri, Wakil Bupati Siak, Husni Merza dan Sekretaris Daerah (Sekda) Siak, Arfan Usman, serta masyarakat Kota Siak Sri Indrapura.
Tradisi Ghatib Beghanyut ini memiliki akar sejarah yang kuat sebagai bagian dari adat budaya dengan unsur keyakinan agama yang telah diwariskan oleh para alim ulama dan kaum kerabat kerajaan di masa lalu.
Ritual ini pertama kali dilakukan ketika negeri dilanda wabah penyakit dan bencana, sebagai ikhtiar spiritual untuk memohon perlindungan dan keselamatan dari Allah Ta'ala, Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam sambutannya, Bupati Siak menyampaikan pentingnya mengembalikan segala urusan kepada Allah dengan mendekatkan diri melalui zikir dan tahlil.
"Kita kembali kepada Allah, kita berzikir kepada-Nya, mengucapkan la ilaha illallah. Kita bermunajat kepada Allah, memohon agar dijauhkan dari segala marabahaya dan penyakit, termasuk wabah-wabah yang sulit dikendalikan seperti Covid-19 sebelumnya," ujarnya
Beliau juga menekankan bahwa ritual Ghatib Beghanyut ini bukan sekadar tradisi, melainkan bentuk ikhtiar kolektif untuk menjaga dan melestarikan adat serta memagari negeri ini dari segala hal yang tidak diinginkan.
"Ritual ini akan terus kita lestarikan dan lanjutkan di masa depan sebagai upaya menjaga negeri kita dari segala ancaman dan bencana," tambahnya.
Acara Ghatib Beghanyut malam ini diwarnai dengan suasana khusyuk dan kebersamaan, di mana masyarakat Kota Siak Sri Indrapura bersama-sama berzikir dan berdoa di atas kapal dan perahu yang menyusuri Sungai Siak.
Tradisi ini diharapkan terus menjadi sarana untuk mempererat ikatan spiritual dan sosial masyarakat, serta melestarikan warisan budaya yang sarat makna.