Bazar Ekonomi Kreatif Festival Siak Bermadah tahun 2024 ini, dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Siak Arfan Usman, di halaman Pentas Siak Bermadah, sore Rabu (9/10/2024).
Ada 59 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berasal dari Kota Siak mengisi gerai-gerai yang sudah di siapkan Dinas Pariwisata kabupaten Siak.
Usai di resmikan, pengunjung langsung berdatangan membeli jajanan dan makana khas Siak yang di jajal para pedagang.
Pemilik gerai Zulaikha Snack Yonggi Misftawi Rahmi mengaku senang karena makanan khas Melayu yang ia jajal banyak diminati pengunjung, salah satunya adalah Ketupat Serondeng dan Ketan Kuah Durian.
"Alhamdulillah sejak di buka jam 4 sore tadi, sampai jam 5.30 sore, Ketupat Serondeng yang kami jual sudah habis 70 porsi. Kami jual per porsinya Rp10 ribu, murah meriah" kata Eta, panggilan akrabnya.
Eta menjelaskan, Ketupat Serondeng ini, salah satu makanan melayu yang sering disajikan pada saat Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha bersama keluarga.
"Selain menjual makanan ketupat serondeng, kami juga menjual makanan melayu lainnya seperti ketan putih kuah durian, Kripik Ubi Kuah Gulai dan juga Mie Pedas Ikan Laut yang rasanya sudah tidak diragukan lagi, nikmat dan lezat" kata dia.
Eta menambahkan, selain berjualan di Bazar Ekonomi Kreatif Festival Siak Bermadah tahun 2024, Ketupat Serondeng dan Pulut Kuah Durian, juga bisa dibeli melalui Delivery (Diantar) langsung ke rumah pembeli.
"Ketupat Serondeng dan Pulut Kuah Durian juga bisa dipesan setiap hari, yang nantinya akan langsung diantar kerumah. Dengan menghubungi nomor 081266967709 atau 082285042232" sebutnya.
Pada kesempatan itu, mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Siak khususnya Dinas Pariwisata Kabupaten Siak, yang telah memfasilitasi penggiat UMKM di Siak untuk menjual berbagai produk UMKM nya pada Bazar Ekonomi Kreatif Festival Siak Bermadah tahun 2024.
"Kami berterimakasih dan apresiasi kepada Pemkab Siak memfasilitasi kami untuk berjualan selama pelaksanaan kegiatan Festival Siak Bermadah tahun 2024 ini tanpa dipungut biaya (gratis)" pungkasnya.
(MC-Siak/Agi Prastio)